Rabu, 10 Juni 2009

SUPER JUNIOR!!!!! IS THE BEST!!!


Super Juniorrr...!!

KAU !!!! eh, bukannn KALIIANNN

kereen banget sih!!!

hohoho,

ada pangeran vampir (jiahhh???) alias LEETEUK

ada si cute ryeowook, ada si cool sungmin, ada si- apa lagi yah???
banyak dehh...


panteslah sorry,sorry ngetren orang lagunya ajibh gtu...

hahaha

Kamis, 19 Maret 2009

Maria Kristin.. chika pengen liat kakak MAEN!!

huuhh, gue udah lama nggak liyat k maria kristin semenjak olimpiade beijing, ya mentok di metrosport dengan perjuangan gue harus begadang, atau ngga kabar arena atau ngga sport7 dengan perjuangan telat sekolah!!!


huuhh, kakak kasian..cederanya nakal banget sih!!
udah sembuh malah dateng-dateng lagi...
kasian tauk!!


kita liyat tar ajah, gue tunggu 16-21 juni 2009...
musti wajib gue nonton INDONESIA OPEN SUPER SERIES...


ehhmm, muga ajah deh k maria bisa ikutan Asian Badminton Championship, atau ngga Sudirman Cup..
geleh, gue teh sama china!!!

ngabeakkeun gelar wae!!!
biar k firda sama k pia ada temennya gituu

Senin, 16 Maret 2009

LOVERS IN PARIS...


ini ininini sinopsisnya..


hahaha..


siapp!!!

lebaii..

Hidup sebagai seorang yatim-piatu, Kang Tae-young berniat meneruskan mimpinya untuk menjadi seorang sutradara dengan belajar di Paris. Berharap bisa menangkap menulis sebuah skenario yang bisa menangkap esensi salah satu kota terindah di Eropa itu, siapa sangka ia malah bertemu dengan dua orang pria yang mengubah hidupnya.

Yang pertama adalah Han Ki-joo, pertemuan mereka terjadi saat Tae-young yang ceroboh dan serba ingin tahu bekerja di sebuah apartemen besar yang ternyata milik pria itu. Nyaris saja dipecat, wanita itu ditawari untuk berpura-pura sebagai tunangan Ki-joo dalam sebuah pesta yang dihadiri para relasi bisnisnya.

Sebuah insiden disana membuat Ki-joo marah besar pada Tae-young, dan menelantarkan gadis malang itu sendirian. Dalam kesedihannya, tanpa sengaja ia bertemu dengan seorang pemuda Soo-hyeok. Diam-diam menyukai Tae-young yang usianya lebih tua, Soo-hyeok sempat kelabakan saat kontaknya dengan gadis itu terputus.

Dasar nasib, dirinya malah kembali bertemu Tae-young saat kembali ke Korea. Tidak cuma itu, ia juga mendapati bahwa ada hubungan khusus antara gadis yang disukainya itu dengan sang paman yang tak lain adalah Ki-joo, meski dalam berbagai kesempatan pria berkacamata itu berkesan acuh.

Persaingan keduanya memperebutkan hati Tae-young, Ki-joo dengan sikapnya yang dingin namun penuh perhatian kontras dengan Soo-hyeok yang lebih terbuka dan ekspresif, membuat banyak masalah muncul, apalagi belakangan terkuak sebuah fakta mengejutkan mengenai hubungan mereka yang sebenarnya.

Pernah diputar Indosiar pada tahun 2005, Lovers in Paris merupakan salah satu serial dengan rating tertinggi di Korea sepanjang masa. Apa yang membuat kisah satu ini mampu memukau banyak orang? Tidak bisa disangkal, latar belakang Paris yang dikenal sebagai kota penuh romantisme, yang menjadi setting awal dimulainya cerita, menjadi salah satu penentu.

Selain itu, jalinan cerita asmara khas negeri Ginseng ini menampilkan sosok wanita berkarakter kuat yang, tidak seperti biasanya, berani mengutarakan pendapat atau berjuang untuk memperoleh yang diinginkan. Konon, hal tersebut merupakan sifat asli si pemeran utama Kim Jeong-eun, sehingga tak heran wanita kelahiran 1975 tersebut mampu memainkan perannya dengan sangat baik.

Jangan dilupakan juga kombinasi tua-muda di dua aktor utamanya, sebuah hal yang lagi-lagi tidak biasa. Park Shin-yang memerankan tokoh Ki-joo, yang sempat membuatnya kembali mencuat menjadi salah satu idola meski sudah berusia di atas kepala 3. Yang kedua adalah Lee Dong-geon, yang langsung mendapat banyak tawaran dan melejit menjadi salah satu bintang muda yang paling diminati.(mdL)


...duhh..Lee Dong-geun hohoho...cakep!!

nangis sih gue pertama kali nontonnya- seharian juga sih juga nontonnya hahaha...


yang paling dalem tuh yang kata Soo-Hyeok

" aku tidak tahu siapa yang ada di hatimu, hanya saja kau ada di hatiku..tetapi aku tidak tahu apakah hatiku ada di hatimu"


Huuaa...

LOVERS IN PARIS...

huuhh...

iaa, mpunn gue ngerasa tanggal 3 juli lama banget!!

hufht, tanggal kebebasan gue

1. gue lulus..aminn (dengan nilai gede tentunya)
2. udah dikasih tahu gue masuk atau ngga ke SMAKBO!!
3. gue ulang tahun.. (hahaha)

dasar!!

gue aja sekarang lagi capek-capeknya!tiap hari gue balik jam setengah 7 malam, karena gue les buat persiapan ujian...
pliss dehh..

tapi, ini juga buat gue juga kan??
hahaha...


-KENAPA BLOG GUE BLUN JUGA ADA FOTONYA???!!!PADAHAL UDAH GUE EDIT BERULANG KALI....

Jumat, 06 Februari 2009

gue bingung !!!!

gue bingung abiss... gila aja ujian nasional tinggal dalam itungan minggu !!! sementara gue belum siap lagii...

kumaha ieu, teh...

minggu depan udah mulai pt...
huppfhh, lo bayangin dong betapa capeknya gue
pt sampe sore belum lagi pege...
belum lagi intensif sampe malem...


arrrghhh...

Kamis, 04 Desember 2008

Maria kRISTIN Yulianti


Jakarta – Nama pebulutangkis Maria Kristin Yulianti tiba-tiba muncul ke permukaan. Gadis kelahiran Tuban, Jawa Timur, 25 Juni 1985 itu, sejenak memukau para pencinta bulutangkis di Tanah Air.Sukses Maria menembus hingga babak semifinal Olimpiade Beijing 2008 seperti setetes embun di padang gersang. Pasalnya, prestasi pebulutangkis tunggal putri Indonesia tengah mengalami masa paceklik yang panjang, tepatnya sejak di tinggalkan Susi Susanti dan Mia Audina. Terakhir, Susi menjuarai tunggal putri Olimpiade Barcelona 1992. Lalu, pengganti Susi, Mia Audina meraih medali perak tunggal putri pada Olimpiade Atlanta 1996. Prestasi serupa diulangi Mia pada Olimpiade Athena 2004. Sayang, waktu itu Mia membela Belanda, tanah air suaminya, setelah Mia mengalami ketidakcocokan de-ngan pengurus PBSI. Kendati belum bisa menyamai prestasi kedua seniornya tadi, Maria membuktikan kalau pebulutangkis tunggal putri Indonesia masih eksis. Ia menjadi satu-satunya pebulutangkis non-China di babak semifinal tunggal putri Olimpiade Beijing. Tidak hanya itu, ia juga satu-satunya pebulutangkis tunggal putri non-unggulan yang menembus hingga babak semifinal. Ketiga semifinalis lainnya adalah unggulan, yakni Xie Xiefang (unggulan 1), Zhang Ning (unggulan 2), dan Lu Lan (unggulan 3). Maria dikalahkan Zhang Ning di semifinal, tapi dalam perebutan peringkat 3 atau perebutan medali perunggu, Maria mengalahkan Lu Lan dan berhak atas medali perunggu. Not so bad-lah. Orang di belakang layar keberhasilan Maria adalah Hendrawan, yang tak kenal lelah membangun dan mengangkat mental serta kinerja asuhannya. Hendrawan pula yang tetap optimistis bahwa pebulutangkis putri Indonesia tidak kalah dari China asal dibina dengan sungguh-sungguh. Kehadiran Maria mengobati kerinduan pencinta bulutangkis Indonesia atas prestasi sektor putri. Sebagai “The Rising Star”, Maria boleh dibilang setara dengan pendahulunya, Susi Susanti maupun Mia Audina. Walau belum mencapai tahap maksimal, Maria sudah menunjukkan penampilan terbaik di Beijing. Peraih medali emas SEA Games Thailand 2007 ini tampil tanpa beban (nothing to loose), tetap feminin, bahkan terlalu sopan buat ukuran pemain bulutangkis. PB PBSI tidak membebani target tertentu kepada Maria. Tampaknya, PBSI cukup tahu diri karena Maria hanya berada di peringkat 21 dunia. Namun semangat, dan kerja keras menyulap pebulutangkis berusia 23 tahun ini tampil bagaikan pemain kelas dunia. Pebulutangkis harapan India, Saina Nehwal, pun dilewati dalam pertarungan tiga set 26-28, 21-14, 21-15 dalam waktu 64 menit di babak awal. Mengenai masa depan prestasinya, Maria belum mau mengungkapkan. Yang pasti, penyuka hidangan laut ini prestasinya tetap berlanjut dan berupaya mengangkat kembali superioritas pebulutangkis putri. “Kunci permainan saya adalah tampil lebih sabar dan tidak terburu-buru dalam menghadapi lawan," kata wanita berkulit hitam manis itu kepada Antara, Jumat (15/8). Satu Dekade Berdasarkan catatan yang ada, sedikitnya satu dekade Indonesia menanti putri terbaiknya lolos ke semifinal Olimpiade. Sejak Susi menikahi Alan Budikusuma, prestasi pebulutangkis tunggal putri Indonesia memasuki masa suram. Di Olimpiade Sydney 2000, dua pebulutangkis putri Lydya Djaelawijaya dan Ellen Angelinawaty tidak maksimal. Kala itu, Lydya dan Ellen tumbang di babak 16 besar. Catatan suram berlanjut di Olimpiade Athena 2004, dimana tak ada satu wakil pun dari sektor putri yang turun berlaga. Selain Susi, Indonesia juga meraih medali emas melalui penampilan ganda putra Ricky Subagja/Rexi Mainaky pada Olimpiade Atlantya 1996. Kemudian Olimpiade Sydney tahun 2000, medali emas bulutangkis Indonesia disumbangkan ganda putra Tony Gunawan/Chandra Wijaya, dan terakhir pada Olimpiade Athena empat tahun lalu, emas bulutangkis dipersembahkan tunggal putra Taufik Hidayat.Namun, Taufik tenggelam di Beijing 2008 dan tersingkir di babak pertama. Namun, tenggelamnya Taufik tidak serta-merta menenggelamkan harapan Indonesia. Setelah Maria meraih perunggu, Indonesia masih berpeluang menangguk medali emas melalui ganda campuran Nova Widhianto/Lilyana Natsir dan Flandy Limpele/Vita Marissa yang akan bertanding di semifinal Sabtu (16/8). Nova/Liliyana menghadapi unggulan keempat China He Hanbin/Yu Yang, sedang Flandy/Vita akan menghadapi pasangan Korea Selatan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung. Rakyat Indonesia, di tengah peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-63, berharap semoga tradisi emas Olimpiade tetap berlanjut. Yah, hitung-hitung kado untuk HUT Republik Indonesia. n


dikutip:darisiniarharapan